Melly Mellyna: Alumni STIE Sebelas April Sumedang Terpilih Dalam Survei Hotpick Sashjabar sebagai Mojang Pinilih Jawa Barat Tahun 2021

Melly Mellyna yang diakrab dipanggil Melly merupakan Alumni S1 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang. Pada Hari Minggu, 27 Juni 2021, Melly Mellyna berhasil unggul dalam survei hotpick Sashjabar sebagai Mojang Pinilih Jawa Barat tahun 2021. Penilaian survei Hotpick Sashjabar ini antara lain didukung oleh kemampuan komunikasi, rekam jejak prestasi, dan kontribusi di masyarakat. Melly merupakan orang yang aktif berorganisasi. Bahkan keahliannya dalam menulis sudah tidak dapat diragukan lagi. Ia berhasil menulis 2 (dua) buah buku yang diterbitkan oleh Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia dan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Tiongkok. Bahkan ia juga sedang Menyusun sebuah buku yang akan dipasarkan secara luas di Toko-toko buku besar nasional.

Kemampuan akademiknya pun mengantarkan Ia pada tahun 2020 meraih Beasiswa Chinese Government Scholarship (CGS) untuk menempuh studi S2 di International Business, University of International Business and Economics (UIBE), Beijing, Tiongkok. Hebatnya lagi, hanya 17 orang di Indonesia yang mampu meraih beasiswa bergengsi dari Pemerintah Cina tersebut.

Melly yang tinggal di Kabupaten Sumedang ini optimis bahwa ajang pemilihan Mojang Jajaka ini bukan sekedar urusan mahkota, namun juga soal totalitas Ia untuk bisa membawa nama Moka Sumedang dan Moka Jawa Barat berbicara banyak dalam kancah global. Saya sadar bahwa pola komunikasi dalam mensyiarkan kebudayaan, ekonomi kreatif, dan pariwisata Sumedang serta Jawa Barat harus mulai diinovasikan. Pesaing kita begitu ketat di tengah derasnya perkembangan sosial media. Zaman ini adalah zaman pertarungan konten. Siapa yang memiliki konten sosial media menarik, maka besar kemungkinan Ia bisa memenangkan kontestasi, terutama dalam mengundang wisatawan lokal dan mancanegara, ujar Melly.

Tambahnya lagi, Ia juga kini aktif di Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) yang mengajarkan saya banyak tentang keragaman, kepedulian, sosial, dan pencapaian dalam bidang apapun. Saya memahami bahwa Mojang Jajaka juga harus menjadi jembatan toleransi di Jawa Barat yang bisa menciptakan keharmonisan sebagaimana sifat alamiah kita sebagai warga Jawa Barat.

Acara Mojang Jajaka Jawa Barat tahun 2021 ini diadakan secara berbeda dari biasanya. Di tengah situasi pandemi covid-19, Sebagian besar sosialisasi dan pelatihan diadakan secara virtual dan mengandalkan sosial media. Para peserta memiliki tugas membuat video Pariguel, mengerjakan tugas kelompok design thinking, mengikuti beberapa kelas sharing alumni dan Instagram Live Bijak dengan para Finalis Moka Jawa Barat, membeli produk UMKM asal Garut yakni Chocodot sebagai bentuk dukungan dan pemberdayaan, serta membuat video dukungan yang luas menuju Grand Final pada Agustus 2021.

 

Berikut hasil Survei Hotpick Sashjabar tahun 2021:

Mojang Pinilih : Melly Mellyna, Kabupaten Sumedang

 

Bubling Up:

Fauziah Sahrulloh, Kota Cimahi

Salma Nurul Tazkia, Kabupaten Purwakarta

Ghaisanny Zhallzha Purwandini, Kabupaten Bekasi

Nabilla Aprila Siswara, Kabupaten Cianjur

Risya Cahya Fadhila, Kota Depok

Intan Rosnia, Kabupaten Cirebon

Loading

Olahan Ketan Oleh-Oleh Khas Buahdua “Cita Rasa Ibu Rika” KULIAH KERJA USAHA STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

Opak merupakan salah satu makanan ringan khas Jawa Barat yang sering menjadi oleh-oleh ketika orang berwisata ke Jawa Barat. Biasanya opak terbuat dari tepung beras atau ketan yang di campur dengan air parutan kelapa dan dibumbui dengan garam, dan penyedap rasa dibentuk sampai menjadi adonan. Kemudian adonan bentuk tipis lalu di cetak bulat dan dijemur hingga kering. Proses penjemuran opak memakan waktu kurang lebih dua hari dalam cuaca panas.

Sejarahnya opak pertama kali dikenal di daerah Sunda Jawa Barat dan yang menjadi wilayah dengan sebutan wilayah Opak sendiri yaitu Kecamatan Buahdua. Pada awalnya opak digemari semua masyarakat sunda dan menyebar ke masyarakat luar. Opak banyak  digemari karena rasanya yang gurih dan memiliki tekstur yang renyah, cocok menjadi teman makan pengganti kerupuk.

Banyak UMKM yang menjual opak di Kabupaten Sumedang seperti salah satu penjual opak yang terletak di Desa Buahdua Kecamatan Buahdua yaitu Opak Rika “Cita Rasa Ibu Rika” yang menjadi salah satu kegemaran warga di Kabupaten Sumedang. Selain menjual opak rumah produksi ini juga menjual makanan ringan lain nya seperti renginang dan lenring. Opak ibu rika mempunyai keunggulan yaitu selain opak nya renyah dan gurih produk ini tidak menggunakan pengawet dan harganya yang terjangkau dan ekonomis.

Dimasa modern seperti saat ini sudah banyak olahan makanan jungfood ataupun makanan olahan yang banyak mengandung pengawet buatan yang berbahaya untuk dikonsumsi. Bahkan banyak sekali olahan makanan cepat saji dijalanan seperti seblak yang digandrungi oleh banyak orang dari berbagai golongan muda, tua, ataupun anak kecil. Hal ini yang mempengaruhi tergesernya makanan tradisional oleh makanan cepat saji bahkan banyak anak muda yang awam terhadap berbagai olahan makanan tradisional seperti “Opak”, “Rengginang”, dan “Lendring” yang terbuat dari olahan ketan.

Artikel ini akan menjelaskan bagaimana “Olahan Ketan Citrasara Ibu Rika” atau lebih dikenal dengan “Opak Rika” mampu bertahan dalam persaingan dimasa modern.

 

Beralamatkan di Jln Raya Buahdua Desa Buahdua Kecamatan Buahdua Kab.Sumedang ibu Rika dan beberapa pegawainya memproduksi langsung olahan opaknya. Selain Opak, ibu Rika juga memproduksi Rengginang dan juga Lendring yang pemasarannya tidak hanya didalam kota bahkan sudah mencangkup luar kota seperti Garut, Bandung dan kota kota besar lainnya. Selain karena rasanya yang sudah terkenal nikmat dan gurih produk olahan Ibu Rika sangat terjangkau harganya dikalangan masyarat. Factor lainnya yang membuat usaha Ibu rika masih bertahan di era digital sampai saat ini yaitu pembuatan toko di E-Commerce besar seperti Tokopedia dengan nama toko Cita Rasa Ibu Rika juga pemasaran seperti Instagram dengan nama @opakrika..

 

 

Dibawah ini adalah beberapa produk olahan dari UMKM “Cita Rasa Ibu Rika” :

 

  1. Opak Rp.15.000/bungkus

Makanan ringan dari jenis kue kering tradisional yang dapat bertahan cukup lama tanpa bahan pengawet adalah opak ketan. Opak  ini merupakan olahan tepung beras ketan yang dicampurkan dengan kelapa parut, garam dan penyedap. Campuran bahan ini kemudian dibuat menjadi adonan opak dan dibentuk bulat pipih lalu dijemur kering dan dipanggang matang.

Opak sendiri merupakan makanan ringan khas warga Sunda yang tentunya akan banyak sekali ditemukan di berbagai acara seperti hajatan dan syukuran. Makanan ringan ini sengaja dibuat untuk suguhan dan jamuan keluarga dan para tamu yang datang.

 

 

  1. Rengginang Rp.500/pcs

Rengginang sendiri sudah ada sejak jaman dahulu kala. Orang-orang zaman dahulu mengonsumsi rengginang sebagai teman makan. Namun saat ini rengginang lebih banyak dimakan sebagai camilan, terutama dengan makanan tradisional lainnya seperti opak. Rengginang adalah makanan tradisional yang biasa terbuat dari nasi atau beras ketan. Namun sekarang, rengginang juga bisa dibuat dengan singkong. Makanan ini memiliki rasa yang gurih dan renyah saat dimakan. Masyarakat sering menyajikan makanan tradisional ini ketika momen lebaran untuk menyambut tamu Jika anda ingin merasakan kembali gurih dan renyahnya makanan tradisional ini, anda tidak perlu bingung-bingung mencarinya di Opak Rika.

  1. LENDRING Rp.50.000/kg

 

Lenring merupakan makanan khas dari Warga Sunda yang artinya Lenring itu adalah ulen kering. Rasanya yang enak, gurih dan crispy membuat banyak orang yang tertarik untuk membeli nya. Lenring ini pula terbuat dari olahan beras ketan, jika di proses Opak adonannya dibentuk dan dipipihkan sehingga terbentuknya opak, namun lenring ini tidak dicetak seoerti itu melainkan dibentuk persegi panjang dan dipotong menyerupai bentuk stick.

 

  • Permasalahan yang dihadapi :
  1. Kurang terkoordinasinya/pengelolaan marketplace
  2. Tidak adanya inovasi produk
  3. Penurunan omzet dimasa pandemic
  4. Awamnya owner dalam pemasaran digital
  5. Daya saing penjualan yang masih kalah oleh produk sejenis
  6. Kurangnya kepopuleran dari produk

 

  • Cara penyelesaian masalah :
  1. Pengelolaan marketplace yang harus mulai ditata dengan baik
  2. Pemanfaatan teknologi digital untuk pemasaran produk seperti pembuatan akun Intagram dan Whatsapp Business, ataupun pemasaran disosial media lainnya semenarik mungkin.
  3. Melakukan inovasi produk dengan menambahkan beberapa varian rasa ataupun produk olahan lainnya.
  4. Melakukan survey bauran produk yang sama agar mengetahui perbedaan antara produk kita dengan produk perusahaan lain.
  5. Adanya penawaran diskon/hadiah untuk pembeli yang melakukan pemesanan dalam jumlah yang banyak untuk menarik minat konsumen.
  6. Membranding produk dengan membuat banner di tempat yang strategis seperti pinggir jalan dan didepan rumah produksi

Loading

RUBER EDUKASI II STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang Siap Bantu Gali Wisata Sumedang

RUBER EDUKASI II STIE SEBELAS APRIL SUMEDANG dapat dilihat memalui link berikut : https://www.youtube.com/watch?v=I17k5syI6mA&feature=youtu.be

Kunjungi juga Youtube Chanel STIE Sebelas April Sumedang : https://www.youtube.com/channel/UCVBztVMP1XzdE_U4JiW6ilg

 

Hatur Nuhun

Loading

Kuliah Kerja Usaha (KKU) STIE Sebelas April Sumedang T.A 2017/2018

Mengacu Kepada Kalender Akademik Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Sebelas April Sumedang  2017/2018 bahwa ada kegiatan Kuliah Kerja Usaha (KKU) yang dilaksanakan di Tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Cibugel – Wado – Jatinunggal yang dilaksanakan pada :

*Pelepasan

Hari : Senin

Tanggal : 2 Juli 2018

Bertempat Di Kampus STIE Sebelas April Sumedang

*Penutupan

Hari : Selasa

Tanggal : 31 Juli 2018

Bertempat Di Kecamatan Jatinunggal

 

Pelepasan di Kec. Cibugel

Pelepasan di Kec. Wado

Pelepasan di Kec. Jatinunggal

 

Loading