Pemerintah Indonesia sedang menggenjot program vaksinasi dalam upaya mengurangi penyebaran Covid-19. Berbagai jenis vaksin didatangkan untuk memenuhi kebutuhan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Vaksinasi kini dinilai sebagai cara terbaik untuk mendapatkan perlindungan dari virus Covid-19.
Sejumlah penelitian membuktikan, vaksin bisa meredakan berbagai gejala, dan menurunkan risiko kematian. Pemerintah berusaha memenuhi kebutuhan setidaknya 208 juta penduduk untuk mencapai kekebalan kelompok alias herd immunity. Pengadaan dilakukan melalui berbagai cara termasuk perjanjian bilateral dan perjanjian multilateral.
Misalnya saja lewat COVAX Facility bersama GAVI dan WHO, ataupun donasi yang diberikan oleh negara-negara sahabat.bSetiap jenis vaksin memiliki karakternya masing-masing misalnya saja jumlah dosis dan interval pemberian. Selain itu, platform vaksin tersebut juga berbeda-beda, ada yang dikembangkan dari inactivated virus, berbasis RNA, viral-vector, dan sub-unit protein. Meski demikian, semuanya sudah dipastikan keamanannya dan efektivitasnya dalam menangkal virus Covid-19.
Apa saja jenis vaksin yang tersedia di Indonesia?
° Sinovac
Vaksin dari perusahaan Tiongkok ini merupakan yang paling pertama tersedia di Indonesia. Sinovac dikembangkan dari inactivated virus dan diberikan melalui intramuskular. Setiap orang mendapatkan dua dosis vaksin, masing-masing 0,5 ml dan tiap dosis diberikan dengan interval 28 hari. Sinovac diberikan dalam berbagai program vaksinasi pertama yang digulirkan Pemerintah. Vaksin ini juga dinyatakan aman untuk anak-anak khususnya usia 12 sampai 18 tahun.
° AstraZeneca
Vaksin ini memiliki platform berupa viral vector (non replicating), dan diberikan dalam dua dosis. AstraZeneca diberikan dalam interval yang paling jauh dibandingkan vaksin lainnya di Indonesia, hingga 12 minggu. Vaksin Astrazeneca telah mendapatkan EUA dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 22 Februari 2021 dengan nomor EUA2158100143A1. Selain itu, jenis ini juga diklaim ampuh melawan virus Corona varian Delta dan Kappa. Indonesia baru saja mendapatkan hibah satu juta dosis vaksin dari Jepang yang segara didistribusika kepada masyarakat.
° Sinopharm
Sinopharm juga telah mendapatkan izin penggunaan darurat untuk dipakai di Indonesia. Vaksin ini produksi perusahaan farmasi Tiongkok dengan karakter yang mirip dengan Sinovac termasuk dalam hal platform maupun jumlah dosisnya. Mengutip situs Universitas Gadjah Mada (UGM), menurut Prof. Zullies Ikawati, PhD. Apt. dari Fakultas Farmasi UGM, vaksin ini memiliki efikasi mencapai 78 persen. Vaksin ini, dia katakan, juga dapat digunakan pada populasi usia 18 tahun ke atas. Sinopharm sempat diusulkan menjadi vaksin gotong royong alias bisa didapatkan dengan berbayar lewat jaringan Kimia Farma. Hanya saja, hal ini sementera dibatalkan oleh Pemerintah sampai pemberitahuan berikutnya.
° Moderna
Moderna adalah vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) yang pertama kali dipakai di Indonesia. Jenis vaksin ini tidak menggunakan virus yang dilemahkan, melainkan memanfaatkan komponen materi genetik yang direkayasa. Moderna diproduksi oleh Moderna Incorporation AS, diklaim ampuh melawan varian Delta, Kappa dan Gamma. Selain itu, vaksin ini dinilai aman untuk orang dengan komorbid alias penyekit penyerta. Sebanyak tiga juta dosis bantuan dari Amerika Serikat telah tiba di Indonesia pada 11 Juli lalu. Pemerintah telah menetapkan Moderna akan diprioritaskan bagi tenaga kesehatan sebagai vaksinasi tahap ke-3 (booster).
° Pfizer
Pfizer adalah vaksin berbasis RNA (RNA) dan paling banyak dipakai di AS serta Eropa. Efektivitasnya dinilai sangat tinggi sehingga sempat amat diminati oleh berbagai negara di dunia. Vaksin ini diberikan dalam dosis yang lebih kecil, hanya 0,3 ml dalam satu kali vaksinasi. Namun dibutuhkan dua tahap vaksin untuk mendapatkan perlindungan dari vaksin yang disebut ampuh melawan varian Delta ini. Indonesia baru saja meneken penyediaan 50 juta dosis vaksin Covid-19 (BNT 162b2) untuk sepanjang tahun 2021. Hal ini dianggap dapat membantu pelaksanaan program vaksinasi untuk seluruh masyarakat.
° Novavax
Novavax adalah vaksin berbasis protein sub-unit buatan perusahaan kesehatan di AS. Vaksin ini mengandung antigen protein yang dimurnikan dan tidak dapat bereplikasi, serta tidak bisa menyebabkan infeksi Covid-19. Vaksin ini diberikan dalam dua dosis, masing-masing sebanyak 0,5 ml. Kini, Novavax masuk dalam jenis yang diberikan melalui program vaksinasi gratis dari Pemerintah.
KIPI Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi VAKSIN COVID-19
Hal-hal yang perlu diketahui!
Tidak semua orang yang menerima vaksin COVID-19 mengalami reaksi setelah vaksinasi atau yang dikenal dengan KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi). Kalaupun terjadi, reaksi yang timbul adalah wajar. Hal yang perlu diingat adalah KIPI jauh lebih ringan dibandingkan terkena COVID-19 ataupun komplikasi terkait COVID-19.Para ahli sepakat bahwa vaksinasi dan penerapan 3M merupakan cara kita keluar dari pandemi ini.
* Mengapa saya mengalami KIPI?
Reaksi yang terjadi biasanya menandakan vaksin sedang bekerja di dalam tubuh kita. Sistem daya tahan tubuh sedang belajar cara melindungi diri dari penyakit. KIPI umumnya bersifat sementara, hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.
* Jika saya mengalami reaksi ringan seperti di atas, apa yang perlu dilakukan?
Jika merasa tidak nyaman, peserta vaksinasi dianjurkan beristirahat dan jika dibutuhkan, meminum obat penurun panas (sesuai dosis yang dianjurkan) serta perbanyak minum air putih. Jika terdapat rasa nyeri di tempat suntikan, tetap gerakkan dan gunakan lengan seperti biasa. Apabila perlu, kompres bagian yang nyeri dengan kain bersih yang dibasahi dengan air dingin.
* Apa saja yang termasuk KIPI?
KIPI bersifat ringan dan bersifat sementara, antara lain:
– Nyeri pada lengan, di tempat suntikan
– Nyeri sendi
– Menggigil
– Mual atau muntah
– Rasa lelah
– Demam (ditandai dengan suhu di atas 37,8° C)
– Anda dapat juga mengalami gejala mirip flu, menggigil selama 1-2 hari.